Ketika perempuan mengeluh perut terasa penuh di kepingan bawah sesudah melahirkan, sanggup jadi itu yaitu kondisi dimana rahim turun ke bawah.
Jaringan otot, ligamen, beserta kulit pada sekitar verbal bawah yaitu struktur penyokong kompleks yang berperan menjaga organ panggul dan jaringan disekitarnya tetap pada tempatnya. Proses kehamilan dan persalinan yang terlalu sering menciptakan organ-organ tersebut bergeser atau disebut dengan istilah peranakan turun. Di alam dunia medis, peranakan turun tersebut disebut sebagai verbal bawah prolapse. Hal ini terjadi ketika organ dalam panggul menyerupai rahim, kandung kemih, dan rektum, turun ke dalam verbal bawah bahkan sanggup keluar dari organ kemaluan. Seperti klarifikasi oleh dr.Ivan Sini, Sp.OG, RS Bunda Jakarta, verbal bawah prolapse terjadi alasannya yaitu otot-otot penyangga rahim melemah alasannya yaitu rahim bertambah berat pada dikala megalami kehamilan. Perlemahan otot tersebut yaitu proses alamiah yang terjadi pada badan perempuan untuk mempermudah proses persalinan. Namun kalau otot-otot tersebut tidak kembali normal pascamelahirkan, maka rahim akan terus turun sehingga sanggup keluar dari verbal mulut bawah.
Rahim Turun Ke Bawah Setelah Melahirkan |
Berikut yaitu ciri-ciri apabila kau mengalami varginal prolapse :
a. Rahim yang menonjol keluar di leher rahim atau bahkan hingga keluar verbal bawah
b. Peningkatan produksi cairan di v
c. Buang air kemih yang kadang sulit dikontrol
d. Infeksi susukan kemih
e. Perdarahan pada dinding verbal bawah
f. Nyeri ketika bekerjasama seksual
g. Nyeri punggung bawah
Tanda-tanda tersebut pada umumnya semakin parah apabila duduk/berdiri dalam jangka waktu lama, atau ketika mengangkat beban berat. Untuk sanggup memastikan diagnosis tersebut benar, maka perlu investigasi lebih lanjut oleh dokter Spesialis Kandungan, yaitu investigasi secara manual dan investigasi penunjang berupa USG, investigasi laboratorium.
Setiap proses kehamilan selalu mempunyai risiko verbal bawah prolapse, namun terdapat beberapa tipe kehamilan yang mempunyai resikot tertinggi, yaitu sebagai berikut :
1. Kehamilan ganda
Kehamilan dengan dua atau lebih janin atau biasa disebut kembar, akan mengakibatkan rahim semakin berat. Hal ini yang menjadi penyebab otot-otot penyangga rahim semakin melemah sehingga sanggup meningkatkan risiko verbal bawah prolapse.
2. Ukuran bayi besar
Kehamilan dengan ukuran bayi yang besar khasusnya hampir sama dengan kehamilan ganda, ukuran bayi besar mengakibatkan otot penyangga rahim kian melemah.
3. Proses kelahiran lama
Proses kelahiran sanggup dikatakan usang apabila persalinan tersaebut lebih dari 24 jam. Ketika proses melahirkan, otot-otot penyangga rahim membuka dan melemah, sehingga apabila proses ini berlangsung terlalu usang menjadikan elastisitas otot berkurang dan semakin sulit kembali normal.
4. Kehamilan terlalu sering
Semakin sering kau hamil maka akan semakin sering otot penyangga rahim mengalami perlemahan dikala proses persalinan, sehingga meningkatkan risiko verbal bawah prolapse.
5. Penggunaan alat vakum
Alat vakum pada dunia medis memang dipakai untuk mempermudah proses bayi keluar dari rahim alasannya yaitu adanya hal-hal tertentu yang menciptakan bayi susah keluar. Namun, penggunaan alat vakum sanggup mengganggu kekuatan otot penyangga rahim.
Perlu terdapat kompensasi pascamelahirkan guna menguatkan kembali otot-otot penyangga rahim sebagai upaya mencegah verbal bawah prolapse. Diantaranya yaitu latihan kegel untuk melatih eksklusif otot-otot tersebut. Caranya terbilang gampang alasannya yaitu sanggup dilakukan sendiri. Kamu cuma perlu mengontrol otot kemaluan dengan menutup dan menahannya beberapa detik minimal 10x pengulangan. Lakukan latihan ini setiap pagi dikala akan memulai aktivitas. Namun apabila sudah terlanjur terjadi verbal bawah prolapse, maka perlu perbaikan verbal bawah tergantung dengan tingkat keadaannya. Tindakan yang sanggup dilakukan diantaranya uroginekologis, operasi, dan pemasangan sling atau penahan buatan dimana dimasukkan ke dalam susukan kemih.