--> Skip to main content

8 Kiat Gaya Hidup Sehat Tanpa Obat

8 Kiat Gaya Hidup Sehat Tanpa Obat ||

***

Setiap penyakit itu ada obatnya.  Apabila obat itu mengenai penyakit, dengan izin Allah yang Maha Agung lagi Maha Perkasa akan sembuh

(HR Muslim dan Ahmad)

Keputusan memulai hidup sehat juga salah satu upaya berinvestasi sehat, yang ikut mengulur umur cita-cita hudup juga, berapa pun umur kita sekarang

(Dr. Hendrawan Nadesul)

***

8 kiat gaya hidup sehat tanpa obat
Mati memang merupakan ketentuan Illahi. Tetapi berusaha hdup sehat ialah kewajiban kita sebagai manusia. Yang namanya perjuangan sudah barang tentu ada sangat banyak macam ragamnya. Bukankah Allah SWT tidak akan mengubah suatu kaum kalau kaum itu sendiri tidak berusaha untuk mengubahnya.

Dr. Nasir menjelaskan ihwal sepuluh kiat gaya hidup sehat tanpa obat. Salah satu dari sepuluh kiat tersebut ialah himbauan kepada masyarakat untuk back to nature atau kembali ke alam. Tujuan utama himbauan ini tidak lain ialah biar masyarakat sanggup kembali ke alam untuk menggunakan flora obat yang sanggup kita peroleh dari lingkungan kehidupan kita yang kaya ini. Segera kita akan bertanya, apakah mungkin kita hidup sehat tanpa obat? Jawabannya tentu harus dikembalikan kepada Allah SWT. Apa yang tidak mungkin, kalau Allah menghendaki? Hadist Riwayat Muslim dan Ahmad menawarkan pesan bahwa ”Setiap penyakit itu ada obatnya. Apabila obat itu mengenai penyakit, maka dengan izin Allah yang Maha Agung lagi Maha Perkasa akan sembuh”.

Meski secara singkat, marilah kita pelajari dengan seksama sepuluh kiat gaya hidup sehat tanpa obat.

Pertama, kenali diri Anda, baik fisik maupun kejiwaan
Inilah kiat pertama untuk gaya hidup sehat itu, yaitu mengenali kondisi fisik dan kejiwaan kita sendiri. Pengenalan diri ihwal kondisi fisik dan kejiwaan ini sangat penting untuk menjadi dasar dalam mengambil keputusan dengan sempurna upaya menjaga kesehatan kita, contohnya ihwal apa yang baik dan boleh dilakukan, dan apa pula yang tidak. Bahwa ketika menyadari bahwa usia kita tidak lagi muda, sudah menginjak angka lima, maka upaya untuk mengurangi masakan yang berlemak dan banyak karbohidrat sudah harus mulai dilakukan. Selain itu, kalau kita sudah mengetahui bahwa menurut hasil investigasi kesehatan ternyata kita memiliki tanda-tanda tekanan darah tinggi, maka upaya untuk mencegah masakan yang sanggup memicu tekanan darah tinggi juga ketika ini pula harus kita lakukan. 

Memang, mengenali diri sanggup dengan gampang kita lakukan, tapi praktek yang harus kita lakukan tidak mudah. Katakan contohnya ihwal rokok. Siapa yang tidak tahu kalau rokok sanggup mengakibatkan penyakit. Tetapi menghentikannya menjadi hal yang tidak gampang kita lakukan. 

Kedua, jangan terburu-buru merasa sakit dan minum obat
Hanya alasannya bersin, batuk, atau agak demam, orang telah tetapkan untuk minum obat atau tiba ke dokter. Padahal sering kali sesudah dibiarkan tiga hari, tanda-tanda sakit itu hilang sendiri. Tubuh memang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan sendiri. Hanya dengan beristirahat cukup, tanda-tanda sakit itu sanggup segera hilang sendiri. Gejala pusing kadang bahkan sanggup hilang hanya alasannya menghirup udara segar di taman yang tidak terkontaminasi udara knalpot.

Jangan terburu-buru minum obat
Tetapi ingat, tanda-tanda batuk dan bersin memang bisa merupakan tanda serius juga. Dengan batuk dan bersin, tubuh sedang berusaha mengeluarkan bakteri penyakit dari terusan pernapasan. Demam berkeringat merupakan tanda tubuh sedang melawan serangan kuman. Kalau tanda-tanda itu berlangsung selama tiga hari, alasannya beratnya serangan, ya apa boleh buat, kita harus ke dokter untuk konsultasi medis.

Ketiga, mengusahakan variasi masakan sehari-hari
Melakukan variasi santapan, perkiraan bahwa ada materi masakan tertentu yang lebih bermanfaat daripada jenis masakan yang biasa kita makan sehari-hari. Kalau ini kita pakai sebagai selingan, maka kedua kelompok materi itu sanggup saling melengkapi. Bila kita terbiasa makan daging ayam dan sapi, sebaiknya mengubah kebiasaan itu, dan sekali-sekali makan ikan segar, tempe, dan tahu sebagai selingan.

Kalau hari demi hari kita makan sayur mayur hijau, alasannya beranggapan bahwa yang serba hijau itu niscaya bagus, sesekali perlu variasi menyantap sayuran dan buah-buahan tidak hijau, menyerupai tomat, wortel, jagung muda, paprika merah, pisang, mangga, apel, jeruk. Setiap pagi kita memang harus sarapan. Nasi goreng dan sejenisnya mungkin menjadi jenis sarapan yang biasa kita santap. Untuk itu, maka cobalah menggantinya dengan sajian masakan lain, contohnya dengan sereal, roti, kentang, atau sayur-sayuran yang sebetulnya sanggup kita upayakan sendiri dengan cara mengolah tanah di sekitar rumah kita.

Keempat, menyesuaikan konsumsi dengan tingkatan umur
Jumlah zat gizi yang diharapkan tubuh berbeda-beda bergantung pada umur, macam kegiatan, dan kondisi tubuh (dalam keadaan sakit atau sehat). Pada bawah umur dan remaja yang sedang tumbuh, kelima unsur dalam masakan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, serta air) memang sangat diharapkan untuk mereka, sehingga tidak perlu dibatasi. Sebaliknya, untuk orang terpelajar balig cukup akal dan manula (lanjut usia), pembatasan itu mutlak diperlukan. Karbohidrat dan lemak sebagai penghasil energi harus dikurangi jumlahnya, mengingat acara fisik para manula sudah menurun.

Bagaimana cara mengurangi karbohidrat dan lemak? Cara yang sederhana ialah dengan mengurangi porsi nasi dan goreng-gorengan. Sebaliknya, vitamin dan mineral serta air justru harus diberikan asupan masakan dengan cukup. Zat-zat ini sangat diharapkan untuk memperlancar metabolisme dalam tubuh, dan meningkatkan daya tahannya. Hanya perlu diingat bahwa yang paling baik ialah menggunakan vitamin alamiah, menyerupai yang terkandung dalam buah-buahan dan sayuran segar. Sedangkan air yang diminum harus yang steril dan kondusif dari kuman, menyerupai air mineral yang benar memenuhi syarat sebagai air mineral.

Menyesuaikan konsumsi dengan tingkatan umur
Boleh juga air biasa yang selalu sudah direbus lebih dulu. Lebih kurang 60% dari bobot tubuh kita berupa air atau cairan. Itu berarti kita harus minum air lebih banyak daripada unsur masakan yang lain. Orang yang sedang sakit dan terpaksa minum obat, malah harus minum air lebih banyak lagi. Oleh alasannya itu, penderita “penyakit” sulit buang air, bisa tertolong dengan setiap hari minum 2-3 gelas air putih sebelum pergi ke belakang.

Konsumsi protein pada orang terpelajar balig cukup akal dan manula juga perlu dikurangi, meskipun tidak sebanyak pengurangan karbohidrat dan lemak. Cara mengurangi protein ini ialah dengan mengganti sajian masakan sumber protein hewani dengan masakan sumber protein nabati, yang kadar proteinnya kurang atau hanya sedikit. Misalnya, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.

Kelima, berolahraga secara teratur sesuai kemampuan
Bangsa kita memang belum termasuk bangsa yang punya hobi berolah raga. Berolahraga bertujuan memperlancar peredaran darah, dan mempercepat penyebaran impuls urat saraf ke semua cuilan tubuh atau sebaliknya, sehingga tubuh senantiasa bugar. Banyak orang berpendapat, tanpa olahraga pun kita sebetulnya juga sudah berolah raga dengan bergerak tubuh menyerupai olahraga, kalau melaksanakan pekerjaan fisik sehari-hari menyerupai menyapu lantai, membersihkan rumah, mencuci, dan menjemur pakaian. Bahkan setiap kembali ke rumah dari masjid sanggup dipakai sebagai acara untuk berolah raga jalan kaki dengan cara berkeliling kompleks rumah kita.

Tetapi apakah semua acara “olahraga” semacam ini sanggup kita lakukan secara teratur dan berkelanjutan? Itu menjadi duduk kasus tersendiri! Diperlukan kemauan yang kuat, menurut keyakinan bahwa olahraga itu mutlak perlu biar tubuh tetap bugar, alasannya peredaran darah akan sanggup diperlancar dengan acara tersebut. Pada gilirannya ini sanggup meningkatkan kekebalan tubuh.

Untuk para penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, abuh paru-paru, dan kencing manis, hendaknya berkonsultasi ke dokter dulu untuk mengetahui jenis olahraga apa yang cocok. Biasanya olahraga yang intensitasnya rendah dan dilakukan tidak terlalu usang sanggup kita lakukan. Untuk orang normal yang tidak mengidap penyakit, sangat baik menentukan olahraga yang kapasitas aerobiknya memiliki efek yang tinggi (high impact) menyerupai renang, aerobik, naik sepeda stasioner, dan joging.

Keenam, selalu menjaga kebersihan
Lingkungan higienis di rumah, halaman, dan kompleks hunian memberi suasana segar dan nyaman. Satu penelitian di Amerika memperlihatkan bahwa kompleks perumahan yang memiliki halaman dan lingkungan tertata rapi, bersih, hijau, dan asri, memiliki persentase kesehatan penghuninya yang jauh lebih baik daripada kompleks perumahan yang miskin dengan tanaman.

Lingkungan higienis menciptakan tubuh kita juga bersih, baik jasmani maupun rohani. Kondisi ini bisa mencegah penyakit jasmani menyerupai abuh kulit, alergi debu, flu, bronkitis, dan “penyakit” rohani menyerupai stres, frustrasi dan depresi, biang kerok menurunnya sistem kekebalan tubuh kita.

Ketujuh, meluangkan waktu untuk bersantai
Meluangkan waktu tidak brarti kita harus minta istirahat lebih banyak daripada bekerja produktif hingga melebihi kepatutan. Tidak!! Meluangkan waktu untuk istirahat itu sebetulnya hanya sebentar saja, dan ini perlu, untuk setel kendo sejenak di antara ketegangan jam sibuk bekerja sehari-hari. Orang Jepang biasa melaksanakan “self hypnosis” dengan cara memejamkan mata sejenak di bangku kerjanya dalam 5-10 menit. 

Luangkan waktu untuk bersantai
Kegiatan rileks menyerupai ini perlu dilakukan secara rutin. Bersantai juga tidak berarti harus melaksanakan rekreasi yang melelahkan, tetapi cukup berkumpul membicarakan duduk kasus keseharian dengan rekan sekantor, tetangga atau keluarga di rumah. Dengan cara demikian, bukan tidak mungkin, kita akan sanggup membantu memecahkan masalah, atau setidak-tidaknya meringankan beban pikiran kita yang terasa berat. Bersantai seorang diri dengan merenung dan mawas diri juga perlu. Makin sering dan rutin ini dilakukan, makin cantik keseimbangan jiwa kita. Tidur nyaman juga merupakan satu bentuk bersantai seorang diri. Stamina akan pulih dengan cepat, dan keseimbangan hormon dalam tubuh juga cepat tercapai.

Kondisi tubuh yang letih, lelah,  dan pikiran kusut kalau dibiarkan berkepanjangan, akan sanggup menurunkan daya kerja sistem kekebalan tubuh. Pada gilirannya memudahkan terjadinya serangan penyakit.

Kedelapan, kembali ke alam atau back to nature
Kecenderungan ini dilandasi oleh pengalaman bahwa gaya hidup yang terjadi pada zaman modern mendorong orang mengubah kebiasaan makan, menyerupai lebih sering menyantap masakan siap saji dll. Serta jarangmenggerakkan tubuh alasannya fasilitas menggunakan alat bantu rumah tangga, menyerupai mencuci pakaian dengan mesin cuci, menyapu lantai dengan penyedot debu, bepergian dengan kendaraan, padahal jaraknya cuma bersahabat dan lebih sehat dilakukan dengan jalan kaki. Dengan kebiasaan ini, tubuh kita menjadi manja, alasannya jarang bergerak, sehingga gampang terjangkit penyakit alasannya tubuh kita lembek jawaban kekebalan tubuh kita yang menurun. Sebaliknya, seorang jagoan silat, walaupun hidup di tengah zaman modern, selalu sehat tubuhnya alasannya masih sering berjalan kaki, latihan rutin dengan menggerakkan badan, dan tidak menggunakan alat bantu hasil teknologi modern yang menciptakan orang jadi lembek.

Nah, kalau Anda menginginkan tubuh yang sehat tanpa harus mengonsumsi obat-obatan setiap kali sakit, maka tips-tips di atas layak untuk diterapkan dalam kehidupan Anda. Hanya dengan memperbaiki gaya hidup Anda, maka penyakit pun bisa dicegah kecuali kematian. Anda siap untuk hidup sehat? Marilah kita mulai mengenal apa itu flora obat, yang ternyata sangat banyak kita temukan di lingkungan kita. (suparlan .com)

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar