Banyak orang enggan mengonsumsi telur karena tingginya kandungan kolesterol, terutama pada bagian kuningnya. Di antara semua jenis telur, perdebatan mengenai kandungan kolesterol mana yang lebih tinggi antara telur puyuh dan telur ayam adalah yang paling sering muncul.
Menjawab hal tersebut, sebuah riset dilakukan di India untuk membandingkan kandungan kolesterol pada kuning telur ayam dan telur puyuh. Riset tersebut menyebutkan bahwa konsentrasi kolesterol per gram dalam kuning telur puyuh lebih tinggi 2 kali lipat dibandingkan kuning telur ayam.
Pada telur puyuh terkandung sebanyak 16,05±0,63 mg/g kolesterol. Sedangkan pada telur ayam sebanyak 7,65±0,28 mg/g. Tapi perlu diingat bahwa kadar kolesterol tersebut diukur per gram telur.
Namun kenyataannya, ukuran kuning telur ayam jauh lebih besar daripada telur puyuh. Jadi, bila dihitung dari kadar kolesterol telur secara utuh, telur ayam tetap memiliki kadar kolesterol yang lebih besar, yakni 114,75 mg per butir.
Sedangkan telur puyuh hanya memiliki kadar kolesterol sebesar 48,15 mg per butir. Meski demikian, ukuran telur puyuh yang kecil sering kali membuat masyarakat terlena saat mengonsumsinya. Jadi tidak heran bila telur puyuh dituding memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi daripada telur ayam.
Baca Juga : Apakah Benar Kuning Telur Berbahaya untuk Kesehatan?
Karena itu Anda sebaiknya membatasi jumlah konsumsi telur sehari-hari. Ini karena kandungan kolesterol dalam telur ayam saja sudah mencapai 62% dari anjuran asupan kolesterol harian.
Dengan kata lain, bila dalam satu hari Anda sudah mengonsumsi telur, jangan lupa untuk membatasi konsumsi makanan lain yang juga tinggi kolesterol. Ini perlu untuk diingat.
Berdasarkan sebuah jurnal yang dipublikasi tahun 2013, konsumsi telur ayam 1 butir atau setara dengan 2 telur puyuh tidak memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Dengan catatan, ini berlaku pada orang yang sehat.
Anda ingin menambahkan telur dalam menu harian? Tak masalah. Tapi pastikan jumlahnya tidak lebih dari 1 butir telur ayam atau 2 butir telur puyuh.
Selain jumlah, perhatikan juga kualitas telur. Bila memungkinkan, pilihlah telur yang diperkaya dengan omega-3. Substansi yang satu ini merupakan lemak baik, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Jadi dapat dikatakan bahwa yang salah bukanlah jenis telurnya, melainkan porsi yang dikonsumsi. Meskipun mengandung kolesterol, telur ayam maupun telur puyuh merupakan sumber asupan yang sangat bergizi dan mudah didapatkan.
Menjawab hal tersebut, sebuah riset dilakukan di India untuk membandingkan kandungan kolesterol pada kuning telur ayam dan telur puyuh. Riset tersebut menyebutkan bahwa konsentrasi kolesterol per gram dalam kuning telur puyuh lebih tinggi 2 kali lipat dibandingkan kuning telur ayam.
Pada telur puyuh terkandung sebanyak 16,05±0,63 mg/g kolesterol. Sedangkan pada telur ayam sebanyak 7,65±0,28 mg/g. Tapi perlu diingat bahwa kadar kolesterol tersebut diukur per gram telur.
Telur Ayam vs Telur Puyuh |
Sedangkan telur puyuh hanya memiliki kadar kolesterol sebesar 48,15 mg per butir. Meski demikian, ukuran telur puyuh yang kecil sering kali membuat masyarakat terlena saat mengonsumsinya. Jadi tidak heran bila telur puyuh dituding memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi daripada telur ayam.
Baca Juga : Apakah Benar Kuning Telur Berbahaya untuk Kesehatan?
Karena itu Anda sebaiknya membatasi jumlah konsumsi telur sehari-hari. Ini karena kandungan kolesterol dalam telur ayam saja sudah mencapai 62% dari anjuran asupan kolesterol harian.
Dengan kata lain, bila dalam satu hari Anda sudah mengonsumsi telur, jangan lupa untuk membatasi konsumsi makanan lain yang juga tinggi kolesterol. Ini perlu untuk diingat.
Berdasarkan sebuah jurnal yang dipublikasi tahun 2013, konsumsi telur ayam 1 butir atau setara dengan 2 telur puyuh tidak memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Dengan catatan, ini berlaku pada orang yang sehat.
Anda ingin menambahkan telur dalam menu harian? Tak masalah. Tapi pastikan jumlahnya tidak lebih dari 1 butir telur ayam atau 2 butir telur puyuh.
Selain jumlah, perhatikan juga kualitas telur. Bila memungkinkan, pilihlah telur yang diperkaya dengan omega-3. Substansi yang satu ini merupakan lemak baik, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Jadi dapat dikatakan bahwa yang salah bukanlah jenis telurnya, melainkan porsi yang dikonsumsi. Meskipun mengandung kolesterol, telur ayam maupun telur puyuh merupakan sumber asupan yang sangat bergizi dan mudah didapatkan.
Sumber : Klik Dokter